Presiden Ukraina Zelensky Dukung Israel, Sebut Hamas Teroris

 Presiden Ukraina Zelensky Dukung Israel, Sebut Hamas Teroris

 

KUDA77 – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi pernyataan terkait perang Hamas, faksi di Palestina yang menguasai Jalur Gaza, dan Israel, Senin (9/10/2023). Ia mengatakan Kyiv akan mendukung Israel dalam memerangi Hamas.

“Sangat penting bagi seluruh dunia, secara keseluruhan, untuk tidak mengesampingkan apa yang terjadi saat ini,” kata Zelensky dalam pidatonya di kutip CNBC International.

“Dan, merespons dengan cara yang paling berprinsip,” tambahnya lagi.

Ia pun mengatakan sudah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Ia mengaku mengucapan belasungkawa atas ratusan korban sejauh ini, termasuk dua warga Ukraina.

“Ada kerja sama yang diperlukan antara Kedutaan Besar Ukraina dan polisi Israel untuk mengetahui rincian tentang warga Ukraina yang berada di wilayah permusuhan dan penembakan,” jelasnya.

“Sayangnya, kematian dua warga negara Ukraina telah terkonfirmasi,” tambah Zelensky.

Zelensky pun memanggil Hamas dengan sebutan teroris. Menurutnya keberanian mereka cukup mengejutkan dan menunjuknya tak hanya ancaman bagi satu negara saja.

“Ukraina akan bekerja sama dengan mitra slot online kami untuk memastikan persatuan dunia dalam perang melawan teror.,” katanya.

“Berbagai acara internasional telah di slot pulsa. Seperti biasa, posisi Ukraina akan mendukung persatuan dan tindakan bersama,” ujarnya.

Sebelumnya, peperangan antara Hamas dan Israel pecah Sabtu. Hamas memulai serangan multi-cabang sekitar pukul 6:30 pagi waktu setempat dengan ribuan roket yang di tujukan hingga Tel Aviv dan Yerusalem, di mana beberapa di antaranya melewati sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam bangunan.

Baku tembak terjadi hingga malam hari antara pasukan Israel dan ratusan milisi Hamas di setidaknya 22 lokasi Israel. Keadaan pun mulai kacau karena banyak warga sipil yang terlibat dalam baku tembak.

Juru Bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu melakukan operasi militernya sebagai tanggapan atas kekejaman yang di hadapi warga Palestina selama beberapa dekade. Selain itu, Israel juga diketahui beberapa kali melakukan serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci Umat Islam.

“Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik di mulainya pertempuran ini,” katanya.

Saat ini tercatat 1.100 korban jiwa tewas dalam perang keduanya. Sebanyak 700 dari Israel dan 400-san dari warga Palestina.